Mengenal Jaringan Berbasis Luas WAN

Jaringan berbasis luas adalah jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, dan bisa saling terhubung antarjaringan dari jarak jauh. Jaringan berbasis luas ini merupakan jaringan Wide Area Network (WAN), yaitu jaringan komputer yang mencakup area yang besar seperti jaringan komputer antar wilayah, kota, atau bahkan negara.

Selain itu, juga dapat didefinisikan sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan area lokal yangs atu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.


Jaringan Berbasis Luas WAN

Jaringan WAN merupakan jaringan komunikasi data yang menghubungkan user-user yang ada di jaringan yang berada di suatu area geografis yang besar. Layanan WAN terfokus beroperasi pada layer physical dan data link pada model OSI layer. Jaringan WAN biasanya selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunisasi seperti perusahaan layanan telepon.

1). Sejarah Perkembangan Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Sejarah pembentukan jaringan ini bermula pada tahun 1940-an di Amerika. Ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun 1950 - an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer harus melayani beberapa terminal.

Dari sinilah muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.

Pada proses selanjutnya, konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (distributed processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri di setiap host komputer.

Harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antarkomputer )peer to peer system) saja tanpa melalui komputer pusat. Oleh karena itu, mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). 

Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Wide Area Network).

2). Kegunaan Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat-perangkat yang terpisah oleh area yang luas menggunakan media transmisi, perangkat, dan protokal yang berbeda. Data transfer rate pada komunikasi WAN umumnya jauh lebih lambat dibanding kecepatan jaringan lokal LAN. Kegunaan teknologi Wide Area Network (WAN) menurut definisinya yaitu sebagai berikut.


  • Mengoperasikan jaringan area dengan batas geografi yang sangat luas.
  • Memungkinkan akses melalui interfance serial yang beroperasi pada kecepatan yang rendah.
  • Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand).
  • Menghubungkan perangkat-perangkat yang terpisah melewati area global yang luas.


3). Kelebihan dan Kekurangan WAN

Dalam jaringan berbasis luas WAN (Wide Area Network) juga terdapat kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut ini.

A). Kelebihan Jaringan Berbasis WAN :

Keunggulan atau kelebihan jaringan berbasis luas WAN antara lain sebagai berikut.

  • Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang cukup luas sehingga berbisnis dengan jarak jauh juga dapat terhubung dengan jaringan ini.
  • Dapat share atau berbagi software dan juga resources dengan koneksi workstations.
  • Pesan juga dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini atau dapat berupa gambar, suara, atau data yang disertakan dengan suatu lampiran.
  • Hal-hal yang mahal yaitu seperti printer atau saluran telepon ke internet dan juga dapat dibagi oleh semua komputer pada jaringan ini tanpa harus membeli perangkat yang berbeda pada setiap komputernya.
  • Semua orang yang ada di jaringan ini juga dapat menggunakan data yang sama. Hal tersebut agar dapat menghindari masalah dimana beberapa pengguna mungkin memiliki sebuah informasi yang lebih tua dari pada yang lain.
  • Berbagi informasi atau file melalui area yang lebih besar.
B). Kekurangan Jaringan Berbasis Luas WAN :

Kekurangan atau kelemahan dari jaringan berbasis luas WAN antara lain sebagai berikut ini.

  • Biaya operasional yang sangat mahal dan juga umumnya lambat
  • Memerlukan Firewall yang baik untuk dapat membatasi pengguna luar yang masuk dan juga dapat mengganggu jaringan ini
  • Menyiapkan jaringan juga bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit.
  • Keamanan merupakan masalah yang paling nyata ketika seseorang yang berbeda memiliki sebuah kemampuan untuk dapat menggunakan informasi dari komputer lain. Perlindungan terhadap hacker dan juga virus dapat menambah kompleksitas lebih dan membutuhkan biaya.
  • Memelihara jaringan merupakan sebuah pekerjaan penuh waktu yang membutuhkan jaringan pengawas dan juga teknisi untuk dapat dipekerjakan.
  • Ancaman dari luar yaitu rentan terhadap hacker.

4). Klasifikasi Koneksi Jaringan Berbasis Luas WAN

Jenis-jenis koneksi dalam jaringan WAN berbeda dengan jenis koneksi dalam LAN, jika dalam LAN kita mengenal 2 jenis koneksi jaringan yaitu client-server dan peer to peer, maka jenis-jenis koneksi dalam WAN yaitu sebagai berikut.

A). Leased Line

Leased line disebut juga point-to-point atau dedicated connections (koneksi yang disediakan khusus untuk pelanggan di mana bandwith-nya khusus untuk pelanggan itu saja). Sebuah leassed line adalah sebuah jalur komunikasi WAN dari CPE yang telah ditetapkan sebelumnya oleh service provider melalui switch DCE menuju CPE di lokasi remote yang memungkinkan jaringan-jaringan DTE berkomunikasi setiap saat dengan tanpa melalui prosedur set up terlebih dahulu sebelum melakukan transmisi data. Jenis koneksi ini memberikan koneksi secara terus-menerus setiap saat dan dapat digunakan kapanpun, tentunya dengan biaya yang lebih mahal.

B). Circuit Switching

Circuit switching adalah sebuah jalur komunikasi yang digunakan dengan network dial up seperti PPP dan ISDN yang harus melakukan set up pada koneksi terlebih dahulu sebelum melewatkan data, sama seperti melakukan panggilan telepon. Jenis koneksi ini memiliki kemampuan untuk memberikan koneksi secara terus-menerus, namun hanya untuk sementara waktu saja atau selama Anda ingin melakukan komunikasi saja. Tentunya hal ini akan menghemat biaya.

C). Packet Switching

Packet swicthing adalah sebuah jalur komunikasi yang berdasarkan pada transmisi data dalam paket-paket yang memungkinkan data dari berbagai alat pada network untuk berbagai kanal komunikasi yang sama secara serentak.

5). Hierarchy Jaringan Berbasis Luas WAN

Hierarki berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hierarki terbagi menjadi tiga layer, yaitu sebagai berikut.

A). Core Layer

Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat mengganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, dan address transation. Core layer dikenal sebagai antarjaringan yang saling terkoneksi.

1). Tugas core layer

Tugas core layer yaitu sebagai berikut.

  • Melakukan desain jaringan dengan keandalan yang tinggi.
  • Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah.
2). Fungsi core layer

Fungsi dari core layer yaitu sebagai berikut.

  • Mengatur traffic (traffic switching)
  • Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic Dengan cepat dan handal.

B). Distribution Layer

Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain.

1). Tujuan Distribution layer

Tujuan distribution layer adalah untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan ini. Oleh karena itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.

2). Fungsi distribution layer

Fungsi distribution layer yaitu sebagai berikut.

  • Routing (Dalam Satu autonomous system)
  • Filtering (Dalam Satu autonomous system)
  • Service handling
  • Mengendalikan konektivitas/policy
  • QoS

3). Tugas distribution layer

Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di access layer.

C). Access Layer

Access layer memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.

  • Menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
  • Melakukan daftar akses didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk.
  • Memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti framerelay, ISDN, atau leased lines.
  • Mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork.
  • Melakukan share bandwidth, switched bandwidth, MAC Layer Filtering, dan Micro-segmentation (NAT/subnetting).
6). Komponen Jaringan Berbasis Luas WAN

Komponen Jaringan Berbasis Luas WAN yaitu sebagai berikut.

1). Repeater

Repeater adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang akan dikirim agar dapat siteruskan ke komputer lain pada jarak yang jauh. Suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, makin jauh dari pemancar akan makin melemah, sehingga suatu saat di tempat tertentu sinyal tersebut tidak dapat diterima dengan baik.

Repeater bekerja pada lapisan physical dan tidak memiliki suatu tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir sinyal (informasi yang sikirim). Repeater umumnya digunakan pada topologi bus, dimana sinyal hanya diperkuat dari satu segmen kabel ke segmen kabel lainnya.

2). Hub

Hub hanya berfungsi untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Perbedaannya dengan repeater adalah hub memiliki sejumlah port sehingga sering disebut juga multi-port repeater. Pada hub, sinyal yang diterima pada suatu port akan diteruskan ke semua port yang dimilikinya.

Hub umumnya digunakan pada jaringan dengan topologi star. Jaringan komputer dapat diibaratkan sebagai jalan untuk kendaraan umum. Pada suatu hub, hanya terdapat satu jalur untuk semua kendaraan yang masuk dan keluar. Oleh karena itu, setiap kendaraan harus berganti menggunakan jalur tol (hub) tersebut, jika tidak ingin terjadi tabrakan. Dapat dikatakan bahwa hub hanya mempunyai satu collision domain (wadah tabrakan) untuk semua port. Hub hanya mendukung mode half-duplek, karena hanya memiliki satu domain collision untuk semua port. Pada status half-duplex, data hanya dikirim atau diterima secara berganti.

3). Bridge

Jika jumlah komputer bertambah banyak, maka lalu lintas data pada jaringan bertambah padat, sehingga dapat menimbulkan masalah kemacetan jaringan. Guna mengatasi masalah ini, maka jaringan-jaringan tersebut dibagi-bagi menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Peralatan jaringan yang dapat membagi suatu jaringan menjadi dua segmen adalah bridge.

Bridge bekerja pada lapisan data-link sehingga mampu untuk mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada pada jaringan. Dengan menggunakan tabel penerjemah ini, bridge meneruskan data yang diterima ke alamat MAC komputer yang dituju. Pemakaian bridge sudah sangat berkurang saat ini.

4). Switch

Switch bekerja pada lapisan data-link, oleh karena itu sering disebut switch lapisan kedua (Layer-two switch). Cara kerja switch sebenarnya mirip dengan bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering disebut multiport bridge. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer ke hub. Oleh karena itu, switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub.

Pada switch, disediakan satu jalur tersendiri untuk setiap port. Analoginya, setiap kendaraan yang masuk dan keluar dari suatu jalan cabang (port) dapat langsung masuk ke jalan tol (switch) tanpa harus menunggu kendaraan lain yang masuk melalui jalan cabang (port) lain. Sehingga dapat dikatakan bahwa setiap port pada switch mempunyai collision domain sendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan. Hal tersebut merupakan keunggulan switch dibandingkan hub.

5). Router

Router memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu meneruskan data ke alamat-alamat tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda. Router bekerja pada lapisan network atau lapisan ketiga model OSI dan meneruskan paket data berdasarkan alamat logika seperti IP address. Router biasanya lebih banyak digunakan untuk hubungan jaringan WAN.

6). Routing Switch

Routing Switch atau sering disebut switch lapisan k3tiga (layer-3 switch) adalah gabungan antara switch dan router. Sehingga routing switch memiliki semua kemampuan switch ditambah dengan kemampuan untuk meneruskan paket data berdasarkan alamat logika seperti IP adress melalui lapisan ketiga OSI. Routing switch merupakan peralatan jaringan yang paling canggih saat ini, tetapi juga merupakan yang paling mahal.

7). Switch ATM

Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN antara lain yaitu sebagai berikut.

A). Modem (modulator/demodulator)

Modem mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikasi analog atau jaringan telepon (public telephone line). Sementara pada penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.

B). CSU/DSU (Channel Service Unit/Data Service Unit)

CSU/DSU sama seperti modem hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format digital melalui jaringan telepon digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah, yaitu CSU atau DSU.

8). Multiplexer

Sebuah Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkuit (circuit). Multiplexer dapat mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, suara, teks, dan lain-lain.

9). Communication Server

Communication Server adalah server khusus "dial in/out" bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.

10). Switch X.25 dan Frame Relay

Switch X.25 dan frame relay menghubungkan data lokal/privat melalui jaringan data, menggunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

11). Media Transmisi

Kabel yang digunakan pada jaringan komputer ada berbagai macam jenis mulai dari yang penghantarnya pendek hingga jauh, dari yang penghantarnya lambat hingga cepat. Berikut ini merupakan berbagai jenis kabel yang umum dipakai.

A). Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel Thin Coaxial/RG-58 antara 0.5 - 185 m dan maksimum komputer terhubung.

B). Thick Ethernet (Thicknet)

Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. 

Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.


7). Peralatan Jaringan Berbasis Luas (WAN)

Peralatan yang digunakan untuk dapat membangun jaringan WAN (Wide Area Network) yaitu sebagai berikut ini.

A). Antena Grid

Antena Grid digunakan untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal Wireless untuk melakukan koneksi point to point multiport. Dimana antena ini berfungsi menerima dan mengirim sinyal data dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz.

B). Access Point Radio Senao

Berfungsi sebagai hub atau switch yang berguna untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless atau nirkabel. Di Access point inilah koneksi data dipancarkan atau dikirm melalui gelombang radio, dimana ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi, makin besar kekuatan sinyal makin luas jangkauannya.

C). Kabel Pigtail

Fungsi Kabel Pigtail yaitu untuk menghubungkan Antena Grid dengan Access Point Radio Senao.

D). Kabel UTP

Kabel UTP berfungsi untuk menghubungkan radio senao dengan Komputer.

E). PC (Personal Computer)

PC berfungsi sebagai server dan klien dalam suatu jaringan.

Dekianlah penjelasan mengenai secara lengkap mengenai jaringan berbasi luas WAN, bila ada yang kurang penjelasan diatas anda, saya mohon maaf dan semoga postingan ini bermanfaat untuk anda semua yang membacanya, bila artikel diatas bermanfaat untuk anda, anda dapat share postingan diatas pada teman teman anda.