Kumpulan Puisi Paskah 2020 Yang Menyentuh Hati, Terbaik, Sedih dan Terbaru
Daftar Isi :
Kita sebentar lagi akan merayakan hari paskah 2020 yang akan dirayakan pada tanggal 12 april 2020 ini yaitu tepatnya pada hari minggu, 12 april 2020.
Perayaan Paskah yang jatuh pada tanggal 12 April 2020. Perayaan Paskah merupakan sebuah perayaan yang sangat penting dalam tahun liturgi gejejawi kristen. Pada perayaan paskah, bagi umat kristen identik dengan Yesus.
Paskah yaitu merupakan sebuah peristiwa penebusan dosa kita yang ditandai dengan kesengsaraan wafat dan kebangkitan sang juru selamat.
Perayaan Paskah merupakan sebuah perayaan yang sangat bersejarah bagi kita semua, Perayaan paskah identik dengan Yesus yang oleh paulus yang disebut dengan anak domba paskah, jemaat Kristen hingga pada saat ini dipercaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan.
Puisi ini adalah sebuah puisi yang sangat special untuk kita semua dalam perayaan paskah 2020. tentang kebahagiaan yang kita dapatkan, tentang kesedihan dan lain-lain. Berikut ini puisi paskah 2020.
Ia yang rebah,
Dipangkuan perawan suci,
Bangkit setelah tiga hari,
Melawan mati.
Ia lemah ...
Menghidupkan harapan yang nyaris punah ...
Ia Maha lemah,
Jasad-Nya menangung derita kita,
Derita-Nya,
Menaklukkan raja-raja dunia.
Ia jatuh cinta pada pagi,
Setelah dirajam nyeri.
Ia tengadah pada langit suci,
Cintailah Aku ..
Cintailah Aku.
Mereka bertengkar,
Tentang siapa yang mati di palang kayu,
Mereka bertengkar,
Bukan DIA,
Tapi DIA,
Siapa DIA.
Aku ...
aku tak peduli,
dengan debat ahli theologi.
Darah yang mengucur itu,
Lebih menyentuhku,
Darah yang mengucur itu,
Lebih menyentuh hatiku.
Saat aku jumawa dengan imanku,
Tubuh nyeri yang tergeletak itu ...
Terus mengingatkaku,
Bahkan ia pun menderita bersama nista.
Bahkan Ia pun rela mati,
Untuk menanggung dosa kita!
Muhammad ...
YESUSmu ...
Krisnamu ...
Buddhamu ...
Confuciusmu ...
Mereka semua guru - guru kita,
Mereka semua mengajarkan kita keluasan dunia,
Mereka semua mengajarkan kita CINTA KASIH, KEADILAN, KEBERAGAMAN.
Tubuh yang mengucur darah di kayu itu ...
Bukan burung Merak!
IA mengajar kita tentang CINTA.
Untuk kita yang disesatkan dan dinistakan.
Yaahh ...
YESUSmu juga YESUS kita!
Yaahh ...
YESUSmu Nabi ALMASIH!
IA telah menebus kita,
Dari Iman yang jumawa dan tinggi hati,
IA membuat CINTA pada yang dinista!
IA membuat KASIH diantara perbedaan.
Semoga semua hidup berbahagia ...
Dalam Kasih TUHAN ...
AMINN!
Tetesan darah membasahimu,
Jatuh bangun dan jatuh lagi,
Sungguh asa yang tak bertepi.
Disiksa dan diolok dengan salibmu,
Dicambuk dihina dan dicaci,
Dan salib adalah lambang kehinaan,
Tapi kau terima dengan segenap jiwamu.
Betapa besar kasihmu pada kami,
Sampai engkau rela berkorban,
Agar karya penyelamatan terbukti,
Dengan kematianmu dikayu salib.
Golgota oh golgota ...
Tempat yang hina untukmu,
Mahkota dari melingkar dikepalamu,
Suatu kehinaan tiada tara.
Perbuatan mereka sungguh keji,
Tapi engkau maha mengampun,
Sambil berkata ...
Bapa ampunilah mereka.
Karena mereka tidak tahu,
Apa yang mereka perbuat,
Ajaran kasihmu ...
Membuat kami tersadar.
Penderitaan dan maut,
Kau patahkan dengan kebangkitan,
Demi penebusan dosa,
Dosa kami yang tak terhingga.
Paskah adalah pembebasan,
Dari perbudakan dan dosa,
Dan pertobatan adalah kunci,
Agar kami mengasihi sesama.
Tanpa membedakan siapa dia,
Atau latar belakang dia,
Kita satu persaudaraan,
Dalam bingkai mahkluk ciptaannya.
Terasa berat langkahku,
Terasa kaku jiwaku,
Terasa tiada lagi,
Arti hidupku ini.
Kuambil rosario,
Kupeluk erat erat,
Bibirku bergetar,
Tuhan masih pantas aku.
Disalib-Mu Aku menengadah,
Kubuat tanda keselamatan,
Allah bapa yang bertahta dikerajaan sorga,
yang menajdikan segala yang ada.
Terima Kasih,
Atas penyertaan-Mu sepanjang hidupku,
Karna kasihmu,
Yang tak terhingga.
Semua yang kami butuhkan,
Dalam hidup kau sedihkan,
Udara air dan alam,
Untuk kami tinggal.
Kini hambamu datang,
Bersimpuh memohon,
Pengampunan-Mu,
Atas semua kehilafan.
Yang pernah kulakukan ,
Baik yang sengaja atau tidak disadari,
Sehingga membuat mereka marah dan sedih.
Dan bagi mereka,
Yang pernah menyakiti hambamu,
Ampunilah juga mereka.
Bunda maria,
bunda yang tak bercela,
Sayangilah kami,
Anak anakmu.
Engkau ratu rosari,
Yang diangkat kesurga,
Peliharalah kami ya bunda Amin.
Walau dihadapan-Nya,
kita bagai serpihan debu,
Tapi TUHAN tidak akan meninggalkan kita.
Hambamu yang ingin bertobat,
Sehingga dia mengorbankan dirinya,
Untuk penebusan kita,
Pada kayu salib yang hina.
Kasihnya melebihi,
Langit dan samudera raya,
Dengan semangat kasih,
Kita menatap dunia baru,
Karena terangnya tiada berkesudahan.
Pedih ...
Perih ...
Sangat Sedih.
Luka - luka menganga ....
Di sekujur tubuh-Nya,
Dia... Dicambuk ...
Dia... Dipecut ...
Dia... Deseret ...
Dia berdarah.
Kepala-Nya tertancap duri - duri yang tajam!
Hingga menembus tengkorak kepala-Nya,
Wajahnya tertancap batu - batu tajam.
Ketiga berkali - kali jatuh,
Ketika memikul beban salib itu,
Wajah-nya bukan seperti manusia lagi.
Lihatlah ...
Pandanglah ...
Tetes demi tetes darahnya terus mengalir disetiap luka,
Dari sekujur tubuh-Nya.
Pedih ...
Perih ...
Sangat menyakitkan!
Apakah itu salah-Nya?
YESUS diejek!
Yesus dicaci!
YESUS Dicela!
Apakah Itu salahnya?
Tidak ...
Itu karena pemberontakan kita ...
Itu karena kejahatan kita ...
Ya ...
Karena dosa dosa kita.
Apakah itu karena salahnya ?
Bukan ... Bukan ... Bukan ... Salah-Nya,
Pengorbanan-Nya adalah kasih sejati,
Sebuah harga yang luar biasa kau bayar untuk diriku ...
Dan kau ...
Ya ! Kamu ...
Semua tanpa terkecuali,
terima kasih YESUS TUHAN-KU...
Untuk darah-Mu...
Untuk tubuh-Mu ...
Untuk pengorbanan-Mu.
Sungguh aku tiada berdaya tanpa pengorbanan-Mu ...
Untuk menebusku,
Terima kasih YESUS TUHAN-KU.
Itulah yang pasti dirasa,
Dikala Luka menganga,
Disekujur Tubuh-Nya.
Tetes demi tetes,
Darah-Nya terus mengalir,
membasuhi dosa-dosa kita,
Ya dosa kita ... Umat manusia.
Lihat!
Lihat kayu itu dipanggul,
Rasakan tubuh itu disesah,
Bayangkan kepala itu dimahkotai duri,
Namun piala tetap didalam-Nya.
Lihat tangan dan kaki itu direjam,
Rasakan tubuh itu terpaku disalib,
Bayangkan badan itu dihujam tombak,
Namun lakon terus berlanjut.
Dia dicambuk!
Dia dipecut!
Dia diseret!
Dia berdarah!
Darah mengucur ditubuh-Nya,
Rapuh! Patah!
Dalam hati bertanya,
Apakah itu salah-Nya?
Deraan lahir menusuk jiwa,
Rasakan cercaan menimpa batin,
Semua begitu memilukan,
Semua begitu mengiris,
Sekali lagi kubertanya.
Apakah Itu salah-Nya?
BUKAN!
Semua ini adalah kasih,
Menguak terurai sebagai luka tubuh,
Demi menyatukan cinta abadi.
Sebuah harga yang luar biasa,
Kau bayarkan hanya demi kami,
Insan yang penuh ambisi dan doa.
terima kasih ya YESUS,
untuk darah-Mu, tubuh-Mu, pengorbanan-Mu,
Sungguh Aku tiada berdaya,
Tanpa salib-Mu yang menebusku.
Demikianlah kumpulan Puisi Paskah 2020 Yang Menyentuh Hati, Sedih, terbaik dan terbaru 2020. Puisi diatas dapat anda bagikan terutama pada keluarga anda dan selanjutnya dapat anda bagikan kepada teman teman anda dalam merayakan hari paskah 2020 ini.
- Puisi Paskah: JUMAT AGUNG
- Puisi Paskah: MAHKOTA DURI
- Puisi Paskah: PENYERAHANKU
- Puisi Paskah: PENGORBANAN YESUS KRISTUS
- Puisi Paskah: SALIB PENEBUSKU
Kita sebentar lagi akan merayakan hari paskah 2020 yang akan dirayakan pada tanggal 12 april 2020 ini yaitu tepatnya pada hari minggu, 12 april 2020.
Perayaan Paskah yang jatuh pada tanggal 12 April 2020. Perayaan Paskah merupakan sebuah perayaan yang sangat penting dalam tahun liturgi gejejawi kristen. Pada perayaan paskah, bagi umat kristen identik dengan Yesus.
Paskah yaitu merupakan sebuah peristiwa penebusan dosa kita yang ditandai dengan kesengsaraan wafat dan kebangkitan sang juru selamat.
Perayaan Paskah merupakan sebuah perayaan yang sangat bersejarah bagi kita semua, Perayaan paskah identik dengan Yesus yang oleh paulus yang disebut dengan anak domba paskah, jemaat Kristen hingga pada saat ini dipercaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan.
Puisi ini adalah sebuah puisi yang sangat special untuk kita semua dalam perayaan paskah 2020. tentang kebahagiaan yang kita dapatkan, tentang kesedihan dan lain-lain. Berikut ini puisi paskah 2020.
Puisi Paskah: JUMAT AGUNG
Karya: ULIL ABSHAR-ABDALLAIa yang rebah,
Dipangkuan perawan suci,
Bangkit setelah tiga hari,
Melawan mati.
Ia lemah ...
Menghidupkan harapan yang nyaris punah ...
Ia Maha lemah,
Jasad-Nya menangung derita kita,
Derita-Nya,
Menaklukkan raja-raja dunia.
Ia jatuh cinta pada pagi,
Setelah dirajam nyeri.
Ia tengadah pada langit suci,
Cintailah Aku ..
Cintailah Aku.
Mereka bertengkar,
Tentang siapa yang mati di palang kayu,
Mereka bertengkar,
Bukan DIA,
Tapi DIA,
Siapa DIA.
Aku ...
aku tak peduli,
dengan debat ahli theologi.
Darah yang mengucur itu,
Lebih menyentuhku,
Darah yang mengucur itu,
Lebih menyentuh hatiku.
Saat aku jumawa dengan imanku,
Tubuh nyeri yang tergeletak itu ...
Terus mengingatkaku,
Bahkan ia pun menderita bersama nista.
Bahkan Ia pun rela mati,
Untuk menanggung dosa kita!
Muhammad ...
YESUSmu ...
Krisnamu ...
Buddhamu ...
Confuciusmu ...
Mereka semua guru - guru kita,
Mereka semua mengajarkan kita keluasan dunia,
Mereka semua mengajarkan kita CINTA KASIH, KEADILAN, KEBERAGAMAN.
Tubuh yang mengucur darah di kayu itu ...
Bukan burung Merak!
IA mengajar kita tentang CINTA.
Untuk kita yang disesatkan dan dinistakan.
Yaahh ...
YESUSmu juga YESUS kita!
Yaahh ...
YESUSmu Nabi ALMASIH!
IA telah menebus kita,
Dari Iman yang jumawa dan tinggi hati,
IA membuat CINTA pada yang dinista!
IA membuat KASIH diantara perbedaan.
Semoga semua hidup berbahagia ...
Dalam Kasih TUHAN ...
AMINN!
Baca Juga : Kumpulan Ucapan dan Gambar Ucapan Selamat Paskah 2020Salah satu puisi paskah terbaik ini dibacakan oleh Sdri. Risma yang merupakan salah satu anggota Komunitas PeaceMaker Kupang (KOMPAK) pada saat PROSESI PASKAH pada tahun 2019 di OeEkam, Amanuban Timur, TTS - NTT
Puisi Paskah: MAHKOTA DURI
Langkahmu tertatih terhuyung,Tetesan darah membasahimu,
Jatuh bangun dan jatuh lagi,
Sungguh asa yang tak bertepi.
Disiksa dan diolok dengan salibmu,
Dicambuk dihina dan dicaci,
Dan salib adalah lambang kehinaan,
Tapi kau terima dengan segenap jiwamu.
Betapa besar kasihmu pada kami,
Sampai engkau rela berkorban,
Agar karya penyelamatan terbukti,
Dengan kematianmu dikayu salib.
Golgota oh golgota ...
Tempat yang hina untukmu,
Mahkota dari melingkar dikepalamu,
Suatu kehinaan tiada tara.
Perbuatan mereka sungguh keji,
Tapi engkau maha mengampun,
Sambil berkata ...
Bapa ampunilah mereka.
Karena mereka tidak tahu,
Apa yang mereka perbuat,
Ajaran kasihmu ...
Membuat kami tersadar.
Penderitaan dan maut,
Kau patahkan dengan kebangkitan,
Demi penebusan dosa,
Dosa kami yang tak terhingga.
Paskah adalah pembebasan,
Dari perbudakan dan dosa,
Dan pertobatan adalah kunci,
Agar kami mengasihi sesama.
Tanpa membedakan siapa dia,
Atau latar belakang dia,
Kita satu persaudaraan,
Dalam bingkai mahkluk ciptaannya.
Baca Juga: Pantun PASKAH 2020 Terbaru, Lucu, dan Terbaik Untuk Merayakan Paskah
Puisi Paskah: PENYERAHANKU
Karya: LukasTerasa berat langkahku,
Terasa kaku jiwaku,
Terasa tiada lagi,
Arti hidupku ini.
Kuambil rosario,
Kupeluk erat erat,
Bibirku bergetar,
Tuhan masih pantas aku.
Disalib-Mu Aku menengadah,
Kubuat tanda keselamatan,
Allah bapa yang bertahta dikerajaan sorga,
yang menajdikan segala yang ada.
Terima Kasih,
Atas penyertaan-Mu sepanjang hidupku,
Karna kasihmu,
Yang tak terhingga.
Semua yang kami butuhkan,
Dalam hidup kau sedihkan,
Udara air dan alam,
Untuk kami tinggal.
Kini hambamu datang,
Bersimpuh memohon,
Pengampunan-Mu,
Atas semua kehilafan.
Yang pernah kulakukan ,
Baik yang sengaja atau tidak disadari,
Sehingga membuat mereka marah dan sedih.
Dan bagi mereka,
Yang pernah menyakiti hambamu,
Ampunilah juga mereka.
Bunda maria,
bunda yang tak bercela,
Sayangilah kami,
Anak anakmu.
Engkau ratu rosari,
Yang diangkat kesurga,
Peliharalah kami ya bunda Amin.
Walau dihadapan-Nya,
kita bagai serpihan debu,
Tapi TUHAN tidak akan meninggalkan kita.
Hambamu yang ingin bertobat,
Sehingga dia mengorbankan dirinya,
Untuk penebusan kita,
Pada kayu salib yang hina.
Kasihnya melebihi,
Langit dan samudera raya,
Dengan semangat kasih,
Kita menatap dunia baru,
Karena terangnya tiada berkesudahan.
Puisi Paskah: PENGORBANAN YESUS KRISTUS
Karya: EV. HENDRIANTOPedih ...
Perih ...
Sangat Sedih.
Luka - luka menganga ....
Di sekujur tubuh-Nya,
Dia... Dicambuk ...
Dia... Dipecut ...
Dia... Deseret ...
Dia berdarah.
Kepala-Nya tertancap duri - duri yang tajam!
Hingga menembus tengkorak kepala-Nya,
Wajahnya tertancap batu - batu tajam.
Ketiga berkali - kali jatuh,
Ketika memikul beban salib itu,
Wajah-nya bukan seperti manusia lagi.
Lihatlah ...
Pandanglah ...
Tetes demi tetes darahnya terus mengalir disetiap luka,
Dari sekujur tubuh-Nya.
Pedih ...
Perih ...
Sangat menyakitkan!
Apakah itu salah-Nya?
YESUS diejek!
Yesus dicaci!
YESUS Dicela!
Apakah Itu salahnya?
Tidak ...
Itu karena pemberontakan kita ...
Itu karena kejahatan kita ...
Ya ...
Karena dosa dosa kita.
Apakah itu karena salahnya ?
Bukan ... Bukan ... Bukan ... Salah-Nya,
Pengorbanan-Nya adalah kasih sejati,
Sebuah harga yang luar biasa kau bayar untuk diriku ...
Dan kau ...
Ya ! Kamu ...
Semua tanpa terkecuali,
terima kasih YESUS TUHAN-KU...
Untuk darah-Mu...
Untuk tubuh-Mu ...
Untuk pengorbanan-Mu.
Sungguh aku tiada berdaya tanpa pengorbanan-Mu ...
Untuk menebusku,
Terima kasih YESUS TUHAN-KU.
Baca Juga : Tema PASKAH 2020 KWI PGI - Kebangkitan Kristus Membawa Harapan Baru
Puisi Paskah: SALIB PENEBUSKU
Pedih... Sangat pedih,Itulah yang pasti dirasa,
Dikala Luka menganga,
Disekujur Tubuh-Nya.
Tetes demi tetes,
Darah-Nya terus mengalir,
membasuhi dosa-dosa kita,
Ya dosa kita ... Umat manusia.
Lihat!
Lihat kayu itu dipanggul,
Rasakan tubuh itu disesah,
Bayangkan kepala itu dimahkotai duri,
Namun piala tetap didalam-Nya.
Lihat tangan dan kaki itu direjam,
Rasakan tubuh itu terpaku disalib,
Bayangkan badan itu dihujam tombak,
Namun lakon terus berlanjut.
Dia dicambuk!
Dia dipecut!
Dia diseret!
Dia berdarah!
Darah mengucur ditubuh-Nya,
Rapuh! Patah!
Dalam hati bertanya,
Apakah itu salah-Nya?
Deraan lahir menusuk jiwa,
Rasakan cercaan menimpa batin,
Semua begitu memilukan,
Semua begitu mengiris,
Sekali lagi kubertanya.
Apakah Itu salah-Nya?
BUKAN!
Semua ini adalah kasih,
Menguak terurai sebagai luka tubuh,
Demi menyatukan cinta abadi.
Sebuah harga yang luar biasa,
Kau bayarkan hanya demi kami,
Insan yang penuh ambisi dan doa.
terima kasih ya YESUS,
untuk darah-Mu, tubuh-Mu, pengorbanan-Mu,
Sungguh Aku tiada berdaya,
Tanpa salib-Mu yang menebusku.
Demikianlah kumpulan Puisi Paskah 2020 Yang Menyentuh Hati, Sedih, terbaik dan terbaru 2020. Puisi diatas dapat anda bagikan terutama pada keluarga anda dan selanjutnya dapat anda bagikan kepada teman teman anda dalam merayakan hari paskah 2020 ini.