Ayat-Ayat AlQuran dan Hadis Tentang Larangan Mendekati Zina



Di dalam Alquran Allah Swt. banyak berfirman dan menjelaskan tentang larangan zina. Perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah berpacaran yang dapat mengakibatkan pelakunya ungin melakukan zina.

Mendekati sesuatu yang dapat merangsang nafsu sehingga dapat mendorong diri kepada perbuatan zina juga termasuk perbuatan mendekati zina.

Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu seperti menonton aurat dan mengkhayalkannya adalah mendekati perzinaan. Didalam perbuatan zina juga terdapat ayat-ayat Alquran dan hadis mengenai larangan mendekati zina yaitu sebagai berikut.

Ayat-Ayat AlQuran dan Hadis Zina

Q.S. Al-Isrā' [17]: 32 

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. al-Isra' ayat 32) 
Perhatikan hukum tajwid yang terdapat dalam Q.S. al-Isrā' ayat 32 berikut. 

Secara umum Q.S. al-Isrā'/17: 32 juga mengandung sebuah larangan mendekati zina serta penegasan bahwa zina yaitu merupakan perbuatan keji, dan juga suatu jalan yang buruk. Allah Swt. secara tegas juga memberi predikat terhadap perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan kehormatan manusia. 

Karena demikian bahayanya perbuatan zina, sebagai langkah pencegahan, Allah Swt. melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina. 

Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami' Al-Kabir juga menulislan bahwa perbuatan zina juga dapat megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. Tiga dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan 3 dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat. Tiga hal yang akan menimpa di dunia yaitu menghilangkan wibawa, mengakibatkan kefakiran dan juga mengurangi umur. Adapun tiga lagi yang akan dijatuhkan di akhirat yaitu mendapat sebuah murka dari Allah Swt., hisab yang jelek (banyak dosa) dan juga siksaan di neraka. 
Baca Juga : Zina - Pengertian, Hukum, Kategori, Hukuman Pezina dan Hukuman Menuduh Zina

Q.S An-Nūr [24]: 2

الان والایي قا خلؤاكل جدا متهتالمالة جلدو وتأخلكم بهتا رأق ف ين ال لو إن كتم تؤمون ا له واليوم الأجر وليشهد عدا بهما طلالفة من الؤمين 
Artinya: "Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (Q.S. an-Nur [24]: 2) 
Sebelum memahami isi kandungan yang terdapat dalam Q.S. an-Nür [24]: 2, simak hukum tajwid yang terdapat dalam ayat tersebut berikut! 

Isi kandungan Q.S. an-Nur (24) ayat 2 antara lain sebagai berikut.

  1. Perintah Allah Swt. untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
  2. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan hukum Allah Swt. 
  3. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman. 

Dalam Islam, zina yaitu merupakan sebuah perbuatan kriminal (jarimah) yang juga dikatagorikan hukuman hudud, yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah Swt. sehingga tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan zina tersebut, baik oleh penguasa atau pihak berkaitan dengannya. 

Berdasarkan isi kandungan Surah An-Nur ayat 2 tersebut, pelaku perzinaan baik laki-laki maupun perempuan juga harus dihukum dera (dicambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah muhsan (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadis Nabi saw. maka diterapkan hukuman rajam. 
Baca Juga : 8 Sikap-Sikap Pergaulan Remaja Yang Wajib Anda Ketahui

Hadis tentang Larangan Mendekati Zina

ومن كان ؤمن اله وليوم الأجر فلا يخلود امر أ ليس معها وترم منها ون الهما الشيطان
Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah Swt. dan hari akhir maka janganlah berdua-duaan dengan wanita yang tidak bersama mahramnya karena yang ketiga adalah setan." (H.R. Ahmad)
Berdasarkan ketiga dalil tersebut, sebagai manusia yang beriman kita juga harus berusaha agar terhindar dari pergaulan bebas yaitu dengan menerápkan perilaku mulia. Penerapan perilaku tersebut dalam pergaulan sehari-hari di antaranya juga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1). Menjaga pergaulan yang sehat

Islam juga mengajarkan pergaulan yang sehat, bernilai positif, dan juga mengandung manfaat. Pergaulan yang sehat antara laki-laki dan juga perempuan merupakan pergaulan yang terbebas dari nafsu yang bisa mengarah pada perzinaan. 

Rasulullah saw. memberikan batasan berupa larangan berdua-duaan antara laki-laki dan juga perempuan. 
"Dari Ibnu Abbas; bahwa Rasulullah saw. bersabda: janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya." (H.R.Bukhari dan Muslim) 
2). Menjaga aurat

Agar aurat perempuan tertutup maka diwajibkan untuk menggunakan jilbab dan juga pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuhnya, termasuk menutupi bagian dada. Demikian juga dengan laki-laki, agar terjaga dari pandangan maka bagian tubuh yang menjadi aurat itu juga harus dijaga dari pandangan lawan jenis, caranya dengan ditutup pakaian yang sesuai. (pelajari Q.S. an-Nūr/24:31)

3). Menjaga pandangan 

Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya juga termasuk celah bagi setan untuk melancarkan strategi untuk menggodanya. 
Rasulullah saw. bersabda yang artinya, "Dari 'Abdulah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw. bersabda kepada 'Ali bin Abi Talib, Hai 'Ali! Janganlah kau ikuti pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya, karena yang pertama dimaafkan, tapi yang selanjutnya tidak." (H.R.Ahmad) 
Untuk menjaga agar pandangan pertama tidak disertai tujuan lain tersebut, cepatlah kendalikan diri kita. Salah satunya yaitu dengan cara menundukkan pandangan. 

4). Meningkatkan aktivitas dan rajin berpuasa 

Cara lain yang bisa ditempuh untuk menahan nafsu bagi para pemuda dan remaja yang belum menikah adalah dengan berpuasa sunah. Islam itu indah dan sehat, dengan taat beribadah dan rajin puasa maka otomatis pikiran dan hati menjadi bersih dan jernih. Tidak akan terlintas di pikiran kita untuk melakukan hal yang melanggar kesusilaan. 
Hadis Rasulullah saw. "Dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah ia berkata; Rasulullah saw. mengatakan kepada kami, "Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian mampu ba ah maka menikahlah karena hal itu dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan, barang siapa yang tidak mampu, hendaklah berpuasa karena hal itu dapat menekan hawa nafsunya." (H.R. Ahmad).
Baca Juga : Ayat-Ayat Alquran Tentang Ilmu Pengetahuan
Dengan mengetahui hal diatas semoga dapat menambah pengetahuan anda mengenai zina, agar zina anda melakukan hal perzinaan dapat membuat anda lebih mengerti lagi hal hal negatif yang anda lakukan.